Parfum dan Aroma Rempah Nusantara Khas Indonesia
Di era serba modern seperti saat ini, siapa yang tidak mengenal parfum? Rasanya hampir semua orang menyemprotkan parfum sehari-hari dan memiliki setidaknya satu botol parfum. Saat ini, ada banyak sekali jenis aroma yang banyak digunakan oleh pegiat industri parfum, mulai dari aroma segar yang umum dimiliki parfum dengan notes floral hingga aroma manis yang umum dimiliki parfum dengan notes gourmand.
Berdasarkan survey yang dilakukan Jakpat.net, ada 45,7% yang memfavoritkan aroma floral dalam parfum, lalu disusul 33,2% penggemar aroma fruity dan terakhir ada sebesar 22,7% penggemar aroma woody dan 9,3% penggemar aroma spicy. Aroma spicy ini biasanya didapatkan dari minyak atsiri atau essential oil yang diolah dari rempah-rempah atau pohon wangi
Dalam kisah sejarah, Indonesia terkenal kaya akan rempah-rempah. Rempah-rempah ini dahulunya dimanfaatkan sebagai bahan makanan atau minuman. Namun, ketika zaman semakin modern, rempah-rempah turut berkontribusi dalam dunia parfum yang kemudian terkenal dengan notes beraroma spicy. Rempah-rempah ini umumnya diolah terlebih dahulu melalui proses distilasi sampai menjadi minyak atsiri (essential oil).
Minyak atsiri inilah yang menjadi bahan baku pembuatan parfum beraroma spicy. Kira-kira, apa sajakah minyak atsiri yang menjadi aroma khas nusantara? Yuk kenalan dengan empat aroma eksotis berikut ini.
Pertama, Nilam (Patchouli)
Pernah mendengar istilah nilam? Nama nilam mungkin masih terdengar asing bagi Kleimentee. Namun bagaimana dengan nama patchoulli? Tanaman nilam atau Pogostemon cablin Benth merupakan salah satu penghasil minyak atsiri yaitu minyak nilam atau yang juga sering disebut patchouli oil.
Tanaman nilam juga sangat mendunia loh, Kleimentee. Mengutip penjelasan dari Direktorat Jenderal Perkebunan, Indonesia merupakan negara produsen utama minyak nilam dunia dan menguasai sekitar 95 persen pasar dunia. Saat ini, 85 persen ekspor minyak atsiri dari Tanah Air didominasi oleh minyak nilam. Tidak main-main, volumenya mencapai 1.200-1.500 ton per tahun dan telah diekspor ke berbagai negara termasuk Swiss, Inggris, Singapura, Spanyol, dan Prancis.
Nilam sendiri merupakan perdu wangi dengan daun halus dan berbatang segi empat. Jenis nilam yang banyak dikembangkan di Indonesia ialah varietas tapak tuan, sidikalang Lhokseumawe, serta patchoulina 1 dan 2. Minyak nilam sendiri memiliki aroma yang kuat dan manis, tergolong dalam aroma musky and earthy.
Dalam dunia perfumery, minyak Nilam atau yang biasa disebut Patchouli Oil paling sering digunakan dalam formulasi perfume. Aromanya yang greeny, spicy, dan woody membuat formulasi parfum semakin unik dan harmonis.
Kedua, Minyak Pala (Nutmeg)
Sebagai buah dengan wangi eksotis, pala memiliki sejarah yang panjang. Buah ini pertama kali ditemukan di Indonesia dan segera menyebar ke berbagai belahan dunia. Tidak heran di masa lampau, banyak pedagang dari belahan dunia lain yang rela datang ke Indonesia demi buah pala. Buah pala atau yang dikenal juga dengan nama nutmeg (Myristica fragrans) berbentuk oval dengan kulit keras berwarna merah atau kuning ketika matang.
Di dalam buah pala terdapat biji, yang setelah dipisahkan dari daging buahnya, biji tersebut kemudian diolah dan umum digunakan sebagai obat herbal dan minyak oles atau minyak atsiri yang bermanfaat untuk industri kecantikan. Minyak pala sendiri memiliki aroma woody, earthy dan sedikit pedas bercampur manis.
Ketiga. Minyak Cengkeh (Clove)
Tanaman cengkeh yang memiliki nama latin Eugenia aromatica merupakan tanaman yang telah banyak dimanfaatkan oleh manusia dari zaman dahulu hingga saat ini, terutama di Indonesia yang merupakan negara penghasil tanaman tersebut.
Tanaman cengkeh ditemukan pertama kali di Maluku sehingga di era kolonial, tidak heran jika banyak pedagang dari Barat yang rela jauh-jauh ke Maluku demi cengkeh. Umumnya, cengkeh dimanfaatkan sebagai rempah bahan masakan dan juga sebagai bahan baku rokok tembakau. Minyak atsiri cengkeh sendiri berasal dari bunga cengkeh yang melalui proses distilasi. Minyak cengkeh memiliki aroma harum yang hangat, manis dan sedikit pedas khas rempah.
Keempat, Minyak Kayu Manis (Cinnamon)
Siapa yang tidak mengenal kayu manis? Rempah satu ini memang salah satu rempah terpopuler dan paling mudah ditemukan dimana-mana. Tidak heran jika rempah yang banyak ditemukan di Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Jambi ini juga menjadi salah satu penyumbang minyak atsiri yang memiliki aroma khas nusantara paling banyak digunakan di industri parfum.
Minyak kayu manis biasanya didapatkan dari proses penyulingan kulit batang, ranting ataupun daun kayu manis. Sesuai namanya, minyak kayu manis memiliki aroma khas yang kuat, manis dan hangat.
#MulaiJelajahAroma bareng KSA yuk!
Nah, itu tadi empat minyak atsiri yang berasal dari pohon wangi khas Indonesia. Wah,ternyata banyak juga ya macamnya. Dari keempat rempah wangi tersebut, manakah yang menjadi favoritmu, Kleimentee?
Kleimentee tertarik dengan dunia parfum dan ingin belajar mengeksplor aroma dalam pembuatan parfum? Yuk ikutan perfumery workshop dari Klei Studio Academy! Dengan mengikuti workshop ini, Kleimentee akan membawa pulang parfum buatan sendiri lho, beginner friendly lagi, jadi siapa saja bisa ikutan. Klik disini untuk info jadwal dan pendaftaran. Sampai jumpa di kelas, Kleimentee!
Comments