top of page
Eva Gianina Kristiawan

Frankincense: Kemenyan Jadi Parfum?

                                                                                                     

Akhir-akhir ini, industri parfum semakin berkembang pesat. Tidak heran jika kini ada banyak       brand, baik lokal maupun mancanegara yang saling berlomba-lomba mengeluarkan produk parfum. Sebagai penggemar dunia parfum, Kleimentee tahu nggak sih kalau parfum itu dulunya digunakan sebagai ritual keagamaan? Kata parfum berasal dari bahasa Latin, “per” yang berarti thorough (menyeluruh atau melalui) dan “fumus” yang berarti smoke (asap). Orang-orang Prancis kemudian memberi nama “perfume” untuk aroma yang dihasilkan dari pembakaran dupa.


Frankincense: Kemenyan Jadi Parfum?

Memang bentuk pertama parfum merupakan dupa yang pertama kali dibuat oleh Mesopotamia sekitar 4000 tahun yang lalu. Ini merujuk pada praktik kuno membakar bahan aromatik seperti kemenyan untuk menghasilkan aroma wangi. Sejarah parfum dimulai dari budaya kuno membakar berbagai damar dan kayu pada acara keagamaan Mesopotamia. Kemudian, dupa masuk ke Mesir sekitar 3000 SM, namun hingga awal Zaman Keemasan Mesir (Egypt’s Golden Age), parfum hanya digunakan dalam ritual keagamaan. 


Frankincense: Kemenyan Jadi Parfum?

Nah, dalam dunia parfum, ada juga istilah frankincense. Apakah ada hubungannya dengan tokoh hantu frankenstein? Tentu tidak. Bercanda ya, Kleimentee. Terus, apa sih frankincense itu? Sederhananya, frankincense adalah nama lain dari kemenyan. Iya, kemenyan, atau lebih tepatnya kemenyan arab. Kleimentee tidak salah baca kok. Fun factnya, frankincense oil tergolong minyak essential termahal di dunia loh. 


Frankincense: Kemenyan Jadi Parfum?

Frankincense oil  merupakan minyak yang terbuat dari getah pohon Boswellia. Minyak ini sudah ada sejak berabad–abad lalu dan banyak dimanfaatkan dalam ritual keagamaan. Frankincense ini juga ditemukan dalam makam kuno Mesir sebagai salah satu balsem untuk mumifikasi.


Frankincense: Kemenyan Jadi Parfum?

Di India, Frankincense juga dikenal sebagai Olibanum. Dalam berbagai catatan pengobatan herbal China dan Persia, Frankincense oil banyak dicantumkan sebagai bahan yang mujarab. Karenanya, tidak heran jika Frankincense kini dimanfaatkan dalam berbagai keperluan seperti untuk pengobatan hingga industri kosmetik.


Frankincense: Kemenyan Jadi Parfum?

Sebagai essential oil, Frankincense oil juga memiliki banyak khasiat. Frankincense oil memiliki aroma yang harum dan menenangkan sehingga cocok untuk dijadikan wewangian aromaterapi dalam diffuser atau alat bakar manual. Frankincense: Kemenyan Jadi Parfum?


Frankincense: Kemenyan Jadi Parfum?

Wangi yang dipercaya dapat meredakan kecemasan (anxiety) dan emosi negatif. Dalam bidang kesehatan, frankincense oil juga dipercaya dapat meredakan arthritis karena boswellia memiliki kandungan anti inflamasi. Untuk extra melembabkan kulit, Kleimentee dapat mencampur frankincense oil dengan body lotion favorit lho.

Frankincense: Kemenyan Jadi Parfum?


Nah, dalam prakteknya, frankincense oil nggak cuma untuk pengobatan dan kecantikan, tetapi juga bisa dijadikan bahan dasar dalam meracik parfum loh. Frankincense oil memiliki notes woody dan sedikit spicy. Tertarik menggunakan frankincense oil dalam parfummu?


Yuk ikuti kelas The Art of Perfumery 101 by Klei Studio Academy. Di kelas ini, Kleimentee akan diajarkan dari A-Z tentang dunia parfum, termasuk bagaimana meracik parfum hingga menghasilkan wangi yang sesuai dengan yang diinginkan. Menarik bukan? Yuk cari tahu lebih lanjut disini! MinKlei tunggu kehadiran kalian, Kleimentee!


6 views0 comments

Recent Posts

See All

コメント


bottom of page